POSTINGAN TUGAS KULIAH
Mata Kuliah : Keamanan Jaringan Komputer
Dosen pengampu : Bpk. Arief Arfriandi
Prodi/Jurusan : PTIK / Teknik Elektro
Untuk profil saya bisa dilihat di halaman Tentang Saya atau bisa diklik di sini,
dan ini adalah materi CIDR dan VLSM.
- CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR, kepanjangan dari Classless Inter-Domain Routing oleh lembaga IETF pada tahun 1992 adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E, disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
Masalah yang terjadi pada sistem yang lama yaitu sistem tersebut terlalu banyak meninggalkan alamat IP yang tidak digunakan seperti alamat IP kelas A yang secara teori mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, wow jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya pengguna alamat IP kelas A jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu sehingga menyisakan banyak ruang kosong di dalam alamat IP yang telah disediakan. Untuk itulah CIDR dikembangkan sebagai cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut.
CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
TABEL CIDR
KELAS A
#bit | Subnet mask | CIDR | Jumlah Host |
0 | 255.0.0.0 | /8 | 16777216 |
1 | 255.128.0.0 | /9 | 8388608 |
2 | 255.192.0.0 | /10 | 4194304 |
3 | 255.224.0.0 | /11 | 2097152 |
4 | 255.240.0.0 | /12 | 1048576 |
5 | 255.248.0.0 | /13 | 524288 |
6 | 255.252.0.0 | /14 | 262144 |
7 | 255.254.0.0 | /15 | 131072 |
KELAS B
#bit | Subnet mask | CIDR | Jumlah Host |
0 | 255.255.0.0 | /16 | 65536 |
1 | 255.255.128.0 | /17 | 32768 |
2 | 255.255.192.0 | /18 | 16384 |
3 | 255.255.224.0 | /19 | 8192 |
4 | 255.255.240.0 | /20 | 4096 |
5 | 255.255.248.0 | /21 | 2048 |
6 | 255.255.252.0 | /22 | 1024 |
7 | 255.255.254.0 | /23 | 512 |
KELAS C
#bit | Subnet mask | CIDR | Jumlah Host |
0 | 255.255.255.0 | /24 | 256 |
1 | 255.255.255.128 | /25 | 128 |
2 | 255.255.255.192 | /26 | 164 |
3 | 255.255.255.224 | /27 | 32 |
4 | 255.255.255.240 | /28 | 16 |
- VLSM (Variable Length Subnet Mask)
VLSM adalah kepanjangan dari Variable Length Subnet Mask, digunakan untuk membagi IP address menjadi beberapa network. VLSM berguna agar menghindari pemborosan pemakaian / pemberian IP address ke instansi tertentu.VLSM membagi network bukan berdasarkan kelas melainkan berdasarkan subnetmask atau disebut juga Classless Inter-Domain Routing (CIDR).
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan mendasar disini adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.
Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID untuk mengatasi tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 – 7 Network ID (IP Public).
Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi ke dalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan:
- routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2).
- semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.
- Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :
130.20.0.0/20, kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat 11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst … sampai dengan Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24
- Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi.
Manfaat VLSM
- Efisien menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
- VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
- Berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.
terima kasih, sangat membantu :)
BalasHapus